Huzhaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu anahu berkata :
“Hendaklah kalian menjauhi sumber dari fitnah.” Ada yang bertanya, “Apa itu?” Huzhaifah menjawab, “Pintu-pintu penguasa, salah seorang diantara kalian memasuki tempat tinggal seorang penguasa, lalu dia membenarkan dirinya dengan cara dusta dan mengatakan apa yang seharusnya tidak dia katakan.”
(Minhaj Al-Qashidin, 25)
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata :
“Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi umat ini melainkan tiga hal; cinta kepada dunia dan dirham, cinta ketenaran dan mendatangi pintu-pintu penguasa.”
(Tanbihu Al-Ghafilin, 245)
Sa’id bin Jubair Radhiyallahu anhu berkata :
“Hanyasanya dunia adalah satu bagunan dari akhirat.”
(Tahdzib Siyar A’lam An-Nubala, I/394)
Sa’id bin Al-Musayyib Rahimahullah berkata :
“Tidak ada kebaikan pada diri seseorang yang tidak ingin mengumpulkan harta dengan cara yang halal, yang dengan harta itu dia tidak membutuhkannya dari bantuan orang lain, yang dengan harta itu dia dapat menjalin hubungan persaudaraan dan mengeluarkan sesuai dengan haknya.”
(Mukhtashar Minhaj Al-Qashidin, 185)
Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah berkata :
“Harta pada masa kami merupakan senjata bagi kaum mu’minin.”
(Mukhtashar Minhaj Al-Qashidin, 185)
Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah berkata :
“Tidaklah seseorang yang berilmu itu bertambah dekat kepada Allah, manakala ia semakin bertambah dekat dengan dunia, melainkan ia akan bertambah jauh dari Allah.”
(Al-Adab Asy-Syar’iyyah, II/232)
Sa’id bin Amir bin Hudzaim Rahimahullah berkata :
“Dunia telah datang kepadaku, maka fitnah telah masuk ke dalam diriku.”
(Ibnul Jauzi, Shifatu Shafwah, I/665)
Wahhab bin Munabih Rahimahullah berkata :
“Bahwa Isa bin Maryam pernah berkata kepada Hawariyyin, ‘Orang yang paling tersiksa dengan musibah diantara kalian adalah yang paling cinta kepada dunia’.”
(Siyar A’lam An-Nubala, IV/551 dan Hilyatu Al-Auliya, IV/67)
Fudhail bin Iyadh Rahimhaullah berkata :
“Lima tanda penyebab penderitaan, kerasnya hati, jalangnya pandangan, sedikitnya perasaan malu, ambisi terhadap dunia dan panjang angan-angan.”
(Tahdzib Madariju As-Salikin, II/261)
Yahya bin Mu’adz Rahimahullah berkata :
“Dirham itu bagaikan kalajengking, jika engkau tidak dapat mewaspadainya, maka jangalah engkau mengambilnya, sebab jika sampai ia menyengatmu maka racunnya dapat membunuhmu.”
(Muhkatashar Minhaj Al-Qashidin, 185)
Maimun bin Mahran Rahimahullah berkata :
“Bergaul dengan para penguasa mempunyai dua bahaya, jika engkau mentaatinya, maka itu akan membahayakan diri kalian; dan jika kalian mengingkarinya, maka itu bahaya bagi diri kalian. Dan yang paling selamat adalah penguasa tidak mengenalimu.”
(Tanbihu Al-Ghafilin, 246)
Ibnu Samak Rahimahullah berkata :
“Barangsiapa yang merasakan manisnya dunia, niscaya dia akan cenderung kepadanya. Keinginannya akan terpecahkan oleh akhiratnya yang mengeringkannya dari dunia.”
(Shifatu Ash-Shafwah, III/176)
Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata :
“Tidaklah dalam dunia suatu kenikmatan yang menyerupai kenikmatan akhirat, kecuali nikmat iman dan kebaikan.”
(Majmu Fatawa, XXVII, 32)
Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata :
“Berhati-hatilah kalian dari dua golongan manusia, orang yang menuruti hawa nafsunya yang telah tertipu dengan hawa nafsunya; dan ahlu dunia yang telah ditenggelamkan oleh dunianya.”
(Iqtidha Shirathil Mustaqim, 5)
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata :
“Akan ada di akhir zaman ini suatu kaum amalan paling utama mereka adalah saling mencela diantara mereka, mereka dinamakan al-atyan.”
(Al-Fawaid, 149)
Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah Al-Maqdisi Rhimahullah berkata :
“Harta itu bagaikan ular yang di dalam tubuhnya terdapat racun dan obat penawarnya, obat penawarnya itu bermanfaat dan pada sengatannya ada racun. Maka barasiapa mengetahui manfaat dan sengatannya akan memungkinkan baginya mewasapai keburukannya, namun ia juga mengetahui kebaikannya.”
(Mukhtashar Minhaj Al-Qashidin, 185)
0 komentar:
Post a Comment
silahkan di komment. koment dengan baik dan bijaksana, jgn lakukan spam, terima kasih sudah mengunjungi blog saya,, sukses !!!